Saturday 11 June 2011

The Blair Witch Project

1999

Artisan Entertainment

Genre: Horror

Sutradara: Daniel Myrick & Eduardo Sanchez

Pemain: Heather Donahue, Joshua Leonard, Michael C. Williams

Penulis: Daniel Myrick & Eduardo Sanchez

Sinematografer: Neal Fredericks

Musik: Antonio Cora

Durasi: 86 menit

MPAA Rating: Rated R for language

Nilai: -C


Ketika mereview Paranormal Activity, saya mengatakan bahwa seandainya film tersebut pertama di jenisnya, saya akan memberi penilaian lebih tinggi dari pada yang saat itu saya berikan. Kenyataannya, ketika menyaksikan The Blair Witch Project yang (konon) merupakan pelopor genre pseudo-dokumenter horror seperti Paranormal Activity, saya malah semakin membenci film-film jenis ini. The Blair Witch Project betul-betul membosankan, sampai-sampai membuat saya bolak-balik mengecek seek bar Media Player Classic saya seraya berharap filmnya segera berakhir.

The Blair Witch Project berkisah tentang pengalaman tiga orang anak muda yang menghilang di sebuah hutan angker ketika sedang membuat sebuah film dokumenter. Filmnya dituturkan melalui potongan-potongan adegan yang direkam melalui kamera yang dipegang oleh karakter utama. Di awal film kita diinformasikan bahwa kamera itu sendiri ditemukan di lokasi hilangnya ketiga anak muda tersebut. Maka semua scene di dalam film merupakan “dokumentasi” pengalaman ketiga anak muda tersebut diteror oleh entah apa di tengah hutan.

Melalui formula semacam itu, ada harapan di benak penonton bahwa mereka akan mengalami perasaan horror secara lebih intens. Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya. Saya nyaris tidak mengalami keterlibatan emosi dengan cerita yang dibangun. Pikiran yang berseliweran dalam benak saya selama film berlangsung adalah: “ngapain sih gua nontonin orang yang sedang panik ketika tersesat di dalam hutan?”. Saya pikir ini masalahnya: keterlibatan emosi antara audiens dengan “teks” tak bisa semata-mata dibangun melalui pilihan sudut pandang penceritaan. Believe me, it takes more than that…

Dan rasa-rasanya saya tak perlu menyebut sudut pandang yang dipakai film ini sangat menganggu secara visual. Entah sudah berapa kali saya dengar kasus mengenai orang yang muntah-muntah ketika menonton film ini di bioskop. Saya pikir ini akan menjadi yang terakhir kalinya saya menonton film semacam ini.

No comments:

Post a Comment