Friday 7 August 2009

Before Sunrise


1995

Castle Rock Entertainment

Jenis: Romance

Sutradara: Richard Linklater

Pemain: Ethan Hawke, Julie Delpy

Penulis: Richard Linklater & Kim Krizan

Sinematografer: Lee Daniel

Durasi: 105 menit

MPAA Rating: R for some strong language

Nilai: A+

Tidak banyak film bergenre romance yang betul-betul menarik perhatian saya. Before Sunrise adalah satu dari yang sedikit itu. Malah, jujur saja, film ini merupakan salah satu film terbaik yang pernah saya tonton.

Plotnya sungguh sederhana. Bercerita tentang Jesse (Ethan Hawke), seorang pemuda Amerika yang bertemu secara kebetulan dengan seorang gadis Perancis bernama Celine (Julie Delpy) di atas sebuah kereta menuju Wina, Austria. Jesse kemudian mengajak Celine, yang sebetulnya tidak punya kepentingan apa-apa di kota Wina, untuk menemaninya satu hari penuh sebelum pulang ke Amerika. Harus diakui, plot utamanya sungguh klise. Bahkan ceritanya sendiri tidak berkembang lebih dari itu. Tidak ada konflik, tidak ada subplot, atau sekedar pendalaman karakter. Semuanya mengalir begitu saja, tanpa beban dan pretensi menjadi rumit. Tapi, justru di situlah kelebihan film ini.

Semenjak turun dari kereta, kita hanya akan mendengar Jesse dan Celine melakukan percakapan ngalor-ngidul sambil berkeliling kota Wina. Mereka membicarakan masa kecil, kematian, filosofi, sampai para mantan pacar. Anehnya, kita tidak pernah bosan mendengar obrolan mereka. Sementara banyak film membutuhkan efek visual yang canggih, Before Sunrise hanya mengandalkan dialog-dialog sederhana dan bahasa tubuh untuk merebut hati penonton. Saya pikir script film ini jenius sekali. Selain, tentu saja, chemistry dari akting kedua aktor dan aktrisnya. Ethan Hawke dan Julie Delpy sering melakukan adegan sulit di mana mereka harus berdialog pada sebuah scene sepanjang 6 menit tanpa jeda. Butuh timing, sutradara, dan sepasang aktor-aktris yang bagus untuk itu. Before Sunrise punya semuanya.

Saya pernah bilang ke teman saya bahwa kekuatan utama film ini ada pada sifatnya yang natural, dan dia setuju. Saya juga sepakat dengan Roger Ebert bahwa film ini ibarat sebuah dokumenter dengan kamera-tak-terlihat. Semua yang tertangkap kamera adalah kehidupan sehari-hari. Ada satu adegan di mana Jesse dan Celine mendengarkan musik di dalam sebuah booth yang sempit. Mereka saling mencuri pandang dan membuang muka satu sama lain. Itu adalah salah satu adegan paling natural dan paling menarik sepanjang film. Selain itu ada juga adegan 6 menit tanpa jeda di trem, dan, ah, tentu saja, adegan ketika mereka berdua “bercakap-cakap” lewat sebuah imaginary phone.

Saya tidak tahu apakah film seperti ini menarik bagi penggemar Jerry Maguire atau Titanic yang hilarious dan mendayu-dayu. Before Sunrise hanya memenangkan satu Silver Berlin Bear pada ajang Berlin International Film Festival untuk kategori Sutradara Terbaik dan dinominasikan untuk Golden Berlin Bear pada kategori yang sama. Selain itu, film ini dinominasikan untuk kategori Ciuman Terbaik pada ajang MTV Movie Award. Duh!

No comments:

Post a Comment