Monday 9 August 2010

Salt

2010

Columbia Pictures

Genre: Action-Thriller

Sutradara: Phillip Noyce

Pemain: Angelina Jolie, Liev Schreiber, Chiwetel Ejiofor

Penulis: Kurt Wimmer, Brian Helgeland

Sinematografer: Robert Elswit

Musik: James Newton Howard

Durasi: 100 menit

MPAA Rating: Rated PG-13 for sequence of violence and action

Nilai: A-


Poster film ini termasuk eksploitatif. Biasanya, poster semacam itu dipilih oleh produser yang kurang pede dengan isi filmnya sendiri. Maka, dipajanglah besar-besar wajah rupawan aktor atau aktris utamanya (yang tentunya termasuk selebritis papan atas Hollywood) sebagai media pendongkrak popularitas maupun penjualan film tersebut.

Produser film Salt pasti termasuk kategori produser yang kurang pede semacam itu. Namun, sebelum terburu-buru memberi penilaian, kita perlu tahu bahwa orang yang kurang pede pun masih bisa dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, orang yang kurang pede karena tahu bahwa dirinya kurang menarik. Kedua, orang yang kurang pede karena tidak tahu bahwa dirinya sebetulnya menarik. Film Salt masuk ke dalam kategori yang kedua.

Film ini bercerita mengenai Evelyn Salt (Angelina Jolie), seorang agen CIA yang pada hari ulang tahun pernikahannya tiba-tiba mengalami sebuah “gegar identitas”. Ia didatangi oleh seorang informan asing yang ingin mengingatkan bahwa sebetulnya dirinya adalah seorang anggota “teroris legal” bentukan pemerintah Rusia. Komplotan teroris ini memiliki tugas untuk menyusup ke dalam jantung pemerintahan Amerika Serikat dan menghancurkannya dari dalam. Khawatir atas keselamatan suami yang dicintainya, Salt melarikan diri dari penahanan CIA dan terjadilah apa yang galibnya terjadi dalam sebuah film aksi: kejar-kejaran, tembak-tembakan, kejar-kejaran, dan tembak-tembakan, plus sedikit ledakan di sana-sini.

Jujur saja, siapa yang tidak menganggap tagline film ini kurang menarik, bahkan sedikit garing, silakan angkat tangan. Saya yakin sedikit sekali dari anda yang menganggap tagline film ini punya daya jual. Tapi siapa sangka tagline butut tersebut merupakan pertanyaan yang akan berseliweran dalam benak penonton sepanjang film ini diputar. Who is Salt? Ya, siapa sebetulnya Evelyn Salt? Berada di pihak mana sebetulnya cewek jagoan ini berada? Teroris Rusia? Atau setia pada CIA? Kekuatan film ini terutama berada pada twist-twist yang berkaitan dengan identitas sang tokoh utama dan keberpihakannya.

Kelemahannya: twister semacam itu hanya akan efektif selama separuh akhir dari seluruh durasi. Jadi, siap-siap saja merasa bosan sepanjang paruh pertama film dimulai. Bahkan ada beberapa scene kejar-kejaran yang eksekusinya kurang sempurna. Sebagai film aksi, Salt jelas masih kalah dengan film-film di jenisnya.

Biar bagaimanapun film ini jelas sangat menghibur. Penulis skenario berhasil mengangkat tema Perang Dingin yang semestinya sudah lapuk digerogoti perubahan sejarah. Film ini ditutup dengan sebuah adegan yang sengaja dikonstruksi untuk memulai sebuah sekuel. Terlepas dari kekurang-pedean produsernya, film ini tampaknya cukup yakin dengan kemungkinan dibuatnya sebuah sekuel, dan memang seharusnya begitu. Meski kurang memiliki daya ledak sebagai film aksi, Salt memikat justru karena skenarionya cukup cerdas untuk menarik simpati penonton kepada perjuangan sang tokoh utama. Dan jika anda tanya apakah saya akan menonton lanjutan film ini nanti jika jadi dibuat, jawab saya: sudah pasti!

No comments:

Post a Comment