Saturday 24 July 2010

Inception

2010

Warner Bros Picture

Genre: Science Fiction, Action

Sutradara: Christopher Nolan

Pemain : Leonardo DiCaprio, Ken Watanabe, Joseph Gordon-Levitt, Marion Cotillard, Ellen Page, Tom Hardy, Cillian Murphy, Dileep Rao, Tom Berenger, Michael Caine

Penulis: Christopher Nolan

Sinematografer: Wally Pfister

Musik: Hans Zimmer

Durasi: 149 Menit

MPAA Rating: PG-13 for sequence of violance and action throughout

Nilai: A+


Ini adalah film Christopher Nolan pertama yang saya tonton di mana skenarionya tidak ditulis bersama sang adik, Jonathan Nolan. Film-film Chris Nolan sebelumnya memang lebih banyak ditulis oleh Jonathan (Memento, The Prestige, dan Batman: The Dark Knight). Meski memulai debut sebagai sutradara dan penulis skenario yang mandiri, banyak yang berspekulasi bahwa otak jenius yang berada di balik kesuksesan film-film Chris sebetulnya adalah milik Jonathan. Inception secara lugas menunjukkan bahwa para spekulan tersebut salah total.

Inception bercerita mengenai seorang laki-laki, Dom Cobb (diperankan dengan baik oleh Leonardo DiCaprio), yang bekerja sebagai seorang ekstraktor. Kerja seorang ekstraktor adalah “mencuri” ide yang tersembunyi dalam benak seseorang melalui sebuah rekayasa mimpi. Dalam prosesnya, kerja seorang ekstraktor biasanya dibantu oleh seorang point man (untuk tugas ini Cobb sangat mempercayai rekan setianya, Arthur, yang diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt) dan seorang arsitek labirin.

Film dimulai ketika Cobb dan rekan-rekannya berupaya mencuri informasi mengenai rencana ekspansi perusahaan Proclus Global dari kepala direkturnya, Mr. Saito (Ken Watanabe). Upaya tersebut gagal total. Akibatnya nyawa Cobb dan timnya menjadi buruan orang-orang Cobol Engineering, perusahaan yang memperkerjakan mereka untuk tugas tersebut. Ketika akan melarikan diri, Mr. Saito malah menemui Cobb dan menawarkan sebuah pekerjaan baru: inception, alias menanamkan ide ke dalam benak seseorang. Targetnya adalah Robert Fischer Jr., anak dari seorang pengusaha saingan Saito. Saito ingin si ahli waris perusahaan bapaknya ini untuk mempunyai ide di dalam kepalanya yang di kemudian hari akan menghancurkan kerajaan bisnis keluarga Fischer. Plot kemudian berlanjut ke dalam adegan perekrutan ala Ocean’s Eleven, hingga terkumpul sebuah tim yang diperlukan untuk melakukan inception.

Lihat? Itu adalah plot utama keseluruhan film. Sesederhana itu. Lalu mengapa banyak orang bilang Inception film yang berat? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena Christopher Nolan adalah seorang jenius yang tergila-gila pada detail. Jangan harap ada satu adegan pun di film ini yang datang ex nihilo. Bagi Nolan, segala hal terjadi atas sebab yang jelas dan tidak ada alasan apa pun untuk membodohi penonton dengan berbagai jumping logic. Bagi penonton yang cermat, rangkaian hubungan sebab-akibat tersebut adalah “taman bermain” yang teramat mengasyikkan. Relasi sutradara dan penonton semacam itu yang jarang kita temui dalam film-film lain.

Suspense yang dibangun Nolan dalam film ini juga membuat sutradara-sutradara film aksi akan terlihat sangat tolol. Adegan kejar-kejaran dan perkelahian di film ini akan membuat kita semakin terbenam ke dalam kursi penonton. Hal ini menjadi sebuah bonus yang menyenangkan bagi penggemar film aksi, mengingat adegan laga di dalam film ini hanyalah collateral effect dari plot utamanya. Tentu saja suspense yang kita rasakan hanya bisa dibangun jika kita sudah mengerti urgensi dari setiap tindakan pemain dan paham siapa yang mesti kita bela. Film-film lain, khususnya (dan ironisnya) film-film aksi, terkadang lupa unsur keterlibatan audiens semacam itu. Jangan lupakan pula skor musik yang disusun oleh Hans Zimmer. Tak ada yang bisa dikatakan selain Hans Zimmer adalah satu-satunya komposer yang paham betul bagaimana “membahasakan” imajinasi Christopher Nolan melalui komposisi musik.

Bagaimana dengan casting? Luar biasa. Saya paling suka karakter Ariadne (Ellen Page) sebagai seorang arsitek labirin muda dan Eames (Tom Hardy) yang kebagian tugas sebagai seorang forger. Ellen Page tampil gemilang, dan karakter yang diperankan Tom Hardy betul-betul menghibur. Sayang sekali Michael Caine hanya tampil beberapa menit. Tampaknya benar bahwa setiap sutradara hebat memiliki aktor favoritnya sendiri-sendiri. Semakin terlihat jelas bahwa Michael Caine bagi Nolan sudah seperti Toshiro Mifune bagi Kurosawa.

Dengan segala kesempurnaannya, Inception hanya akan membawa nama Christopher Nolan ke dalam jajaran sutradara papan atas Hollywood. Melalui Inception, kita melihat Chris Nolan telah menjadi sutradara sekaligus penulis skenario yang matang tanpa perlu nama adiknya tercantum di jajaran credit title. Kita telah melihat Chris tanpa Jonathan. Sekarang kita perlu melihat bagaimana nasib Jonathan Nolan tanpa abangnya. Interstellar (rencananya akan dirilis tahun 2012) akan menjadi film pertama Jonathan tanpa Christopher. Film ini akan dibesut oleh sutradara kawakan Steven Spielberg. Bagaimana jadinya eksekusi skenario yang ditulis Jonathan tanpa tangan dingin Chris Nolan? Akankah Interstellar memiliki daya pikat yang sama dengan Memento? The Prestige? Kita lihat saja nanti.

No comments:

Post a Comment